Penning Stories You'll Love to Read

Ahoy Pipel! Welcome aboard! A warm and heartfelt welcome to all who've joined me here. Your presence is truly appreciated. Thank you!

Jumat, 05 Januari 2018

DASAR KEPO!

Katanya persahabatan bagai kepompong, tapi kalau terlalu perhatian jadinya kepo dong. Jadi sedih deh kalo udah diteriakin kepo. Padahal niatnya mah baik, demi menjaga tali suci yang sudah terjalin dengan baik.
Oke cukup intronya, di tulisan kali ini aku mau menulis keresahan aku mengenai kata “K E P O” dan mungkin juga pernah menjadi keresahan beberapa dari kalian. Memang penggunaan kata kepo sekarang ini sangat kekinian dan kelewat batas akal normal manusia. Sampai aku pernah membaca tulisan orang begini:

“Aku menjadi orang yang tidak peduli akan apapun. Karena aku takut kalau kepedulianku dianggap sebagai kepo”.
–NN, 20 tahun-
Aku khawatir kalo kata kepo ini merubah umat manusia menjadi tidak peduli akan sesamanya. Bisa jadikan? Bisa sepertinya. Orang yang terus menerus dibantah dengan kalimat yang sedikit agak “kasar”, lama kelamaan mereka akan lelah dan memilih diam. Supaya apa? Supaya dia tidak mendapat cercaan seperti itu lagi.

Aku pernah punya pengalaman juga dengan kalimat ini. Jadi waktu itu aku pernah naik motor dari suatu tempat dan tidak sengaja ketemu sama temen sekolahku dulu, dia jalan kaki sama temennya. Karena tidak terlalu akrab dan terlalu capek dari sebuah aktivitas, akhirnya ada niatan buruk dalam hatiku untuk pura-pura tidak melihatnya. Namun  sisi hatiku yang lain berkata dimana sopan santun ku kalo aku melakukan itu. Dia juga temanku yang harus aku jaga talinya agar tidak putus begitu saja. Setidaknya menyapa Hai dan mau kemana pun tidak akan menguras banyak tenaga. Walaupun sebenarnya aku tidak peduli dia mau pergi kemana.Akhirnya ku putuskan untuk menyapanya. Saat sudah dekat jarak kami, akhirnya terlontarlah senyumku dan menyapa.

“Hai, mau kemana kok lewat sini?”
“Kepo! hehe”. Udah gitu aja terus berlalu.
(WHATT?)

Hey kau tahu betapa susahnya aku mengumpulkan mood ku untuk menyapamu? Oh come on! Sesusah itukah menjadi orang baik dan perhatian kepada teman? Toh itu hanya formalitas, sesungguhnya aku juga tidak peduli kau mau kemana. Aku tidak akan ikut campur cuy. Huft. Dan lagi, tidak hanya itu saja. Banyak dari temanku juga mengeluh akan hal ini. Ketika mereka mencoba memahami masalah yang sedang dialami temannya dan berusaha untuk membantu, mereka mendapat kata kepo. Ketika mereka mencoba untuk menanyakan sebuah kebenaran disebut kepo. Ketika mereka hendak meminta kepastian pun dianggap kepo. Dan masih banyak lagi kasus lain. Aku heran, apakah kepo itu sekarang ini sudah menjadi hadiah untuk orang-orang yang mencoba untuk perhatian dan baik kepada sesamanya? Ketika kalian tidak mau orang lain tau tentang apa yang kalian punya dan apa yang kalian tau kepada orang lain, setidaknya gunakan kata-kata yang dirasa tidak akan menyakiti hati orang lain, karena tipe orang berbeda-beda. Kalimat itu seperti halnya:

“Maaf aku sedang tidak mood untuk cerita”
“Maaf aku sedang ingin sendiri”
“Maaf aku tidak ingin orang lain mengetahuinya”
“Maaf aku tidak bisa mengatakannya”
Dll.

Menggunakan kata yang baik tidak akan membuat si penanya marah kok. Mereka pasti akan mengertimu dengan baik kalo mereka memang ingin menjadi orang yang pengertian untukmu. 

Baik, tulisan ini sebenarnya aku gunakan untuk self reminder aku yang aku lihat dari fenomena yang ada saat ini. Baiknya saling memahami satu sama lain. Takutnya kalo penaya sedang dalam mood yang kurang baik seperti pengalaman aku, bukan malah mempererat tali pertemanan malah setelah kejadian itu jadi tidak saling sapa dan tidak saling kenal. Hanya karna satu kata, bisa merusak pertemanan yang selama ini sudah terjalin. Megerikan bukan? Karena suasana hati orang tidak dapat ditebak maka berhati-hati dalam bertutur akan membantu. Itu saja, semoga dapat menjadi bahan bacaan yang lagi-lagi sosoan dan ga jelas. Semoga kalimat kepo yang bermaksud negatif ini segera perlahan-lahan menghilang. Tapi kalo untuk seru-seruan ya silahkan saja, tidak ada yang melarang.

Selamat malam, see you bye bye.

Wonogiri
[22:15]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar