Penning Stories You'll Love to Read

Ahoy Pipel! Welcome aboard! A warm and heartfelt welcome to all who've joined me here. Your presence is truly appreciated. Thank you!

Selasa, 10 September 2019

Bersembunyi Sebentar di Balikpapan


Foto pemandangan ketika memasuki daratan Kalimantan
Bagiku bukan seberapa jauh kamu pergi untuk berpetualang, namun seberapa banyak cerita yang bisa kamu bawa pulang, bagikan dan jadikan pembelajaran. Jauh dekat ataupun banyak sedikitnya tempat yang pernah kita kunjungi tidak akan berarti, jika hanya dinikmati sekali dan seorang diri.
-Aku-
Hellu pipel!
Sebelum memulai cerita tentang pengalaman hijrah sebentar ke pulau Borneo ini, ada tidak sih dari kalian yang beranggapan bahwa isi dari pulau Kalimantan hanyalah hutan, rawa, dan lahan minyak, gas dan batu bara? Soalnya penulis pernah menemukan sebuah kicauan di salah satu sosial media tentang orang yang beranggapan kalau pulau Kalimantan itu masih berhutan-hutan dan tidak seramai pulau-pulau yang lainnya di Indonesia. Lalu apakah memang benar seperti itu isi dari pulau yang terletak diatas pulau Jawa ini? Baiklah, mari kita buktikan bersama.

Penulis beberapa waktu lalu mendapat kesempatan untuk bisa mengunjungi pulau Kalimantan. Walaupun tidak terlalu lama, yakni hanya 2 pekan saja. Terhitung sejak tanggal 4-17 Agustus 2019. Bahagia sekali rasanya dapat kesempatan untuk pergi kesana, apalagi dibayarin bos besar (my bro) dan bareng sama keluarga hehe. Perjalanan penulis kali ini mengunjungi 3 kota di Kalimanatan Timur yakni Balikpapan, Samarinda dan Kutai Kartanegara yang ternyata setelah penulis mengunjunginya langsung dijadikan ibu kota negara yang baru oleh bapak presiden Jokowi. Yak tapi nanti penulis akan menceritakannya satu persatu ya. Kali ini cerita Balikpapan dulu (karena sesuai judul), lain artikel nanti kita cerita sisanya, yakni Samarinda dan Kutai Timur. Langsung saja penulis mulai mendongengnya deh...

Berangkat dari rumah sepagi mungkin karena mengejar penerbangan pagi. Penulis menuju Bandara Adi Soecipto Yogjakarta yang berjarak 2 jam lama perjalanan dari rumah penulis. Pesawat akan lepas landas yakni sekitar pukul 7.20 WIB menuju Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan. Tiba di Balikpapan sekitar pukul 10.20 WITA, 2 jam perjalan beserta perbedaan waktu 1 jam. Buat kalian yang belum tahu, ada perbedaan waktu 1 jam antara pulau Jawa dan Kalimantan. Jadi harus DIINGAT untuk mengubah pengaturan waktu ketika pesawat sudah landing di Balikpapan. Biasanya awak kabin pesawat akan mengingatkan sebelum penumpang turun dari pesawat. Mohon untuk selalu mendengarkan apapun yang diinformasikan ya, karena siapa tahu membantu perjalan kita ya.

Sesampainya di Balikpapan, penulis sedikit norak melihat penampilan bandara SAMS Sepinggan ini. Maklum orangnya lama tinggal di desa, jadi ya sedikit "Ngumunan" gitu kalau lihat sesuatu yang belum pernah dilihat hehe. Gimana sih penampakan bandaranya, oke akan penulis tunjukan sedikit ya.
Ucapan selamat datang di Balikpapan
Check-in center
foto Sultan Aji Muhammad Sulaiman

Ada beberapa spot foto yang keren
Penampakan dari landasan pacu


Foto-foto tersebut adalah beberapa yang bisa penulis abadikan, walaupun tidak bisa menggambarkan keadaan disana terlalu banyak, tapi kurang lebih seperti itu. Yang jelas, bandara ini sudah termasuk kedalam bandara kelas A di Indonesia, jadi bisa dibayangin sendiri ya teman-teman. Oh iya, foto-foto ini diambil bukan hanya sewaktu datang saja, tetapi waktu hendak pulang juga. Maaf kalau dicampur-campur.

Karena sewaktu keluar dari bandara sudah menunjukan waktu ibadah, akhirnya penulis diajak untuk pergi ke Balikpapan Islamic Center untuk ibadah sekaligus menjelajah tempat tersebut. Perjalanan dari Bandara ke BIC sekitar 15 menit kalau tidak salah. Memasuki komplek BIC akan banyak sekali ditemukan orang-orang yang beribadah atau sekedar berwisata disana untuk mengambil foto, dll. Masjid ini dibangun diatas lahan seluas 15 Ha, dengan luas bangunan mencapai 8,75 Ha. Sangat besar tentunya, namun menurut informasi tidak seluas Islamic Center yang ada di Samarinda.  Bangunannya megah dan memiliki aura seperti halnya sedang berada di salah satu masjid di kota Mekkah dengan payung-payung besar yang menjadi khas. Namun sayang masjid ini seperti tidak terawat dengan baik, terbukti dengan banyaknya tempat yang terlihat kotor dan menganggu pemandangan. Akan tetapi tetap tidak merusak citra indah dari masjid ini.






Lanjut. Setelah dari Balikpapan Islamic Center, akhirnya penulis melanjutkan perjalanan menuju hotel. Hotel yang akan disinggahi ini terletak di kawasan BSB (Balikpapan Sentral Blok). BSB ini bisa dibilang sebagai salah satu Mall terbesar yang ada di Balikpapan. Nama hotelnya adalah Quest Hotel, mengapa memilih hotel ini? Ingat, segala macam akomodasi, transpot, penginapan dan makan sudah diatur sama bos. Jadi tidak ada alasan mengapa memilih hotel tersebut hehe. Hotel bintang tiga ini mempunyai gambaran seperti ini:

Pintu masuk BSB

Deretan hotel dan apartemen BSB

Quest hotel tampak depan

Lorong hotel

Kita tinggalkan masalah perhotelan kali ini, langsung saja menuju cerita tentang keliling Balikpapan yang ternyata tidak sampai satu jam saja. Iya betul, Balikpapan adalah kota yang lumayan kecil untuk bisa dikelilingi selama satu jam perjalanan, tapi ga muterin secara utuh kaya keliling lapangan ya
(ya taulah maksudnya). Oh iya, penulis mau minta maaf dulu karena tidak ada foto-foto yang bisa kalian lihat disini karena perjalanan waktu itu malam-malam dan tidak ada kesempatan untuk bisa turun mobil untuk mengambil foto. Jadi perjalanan hanya dinikmati dari dalam mobil. Ada apa aja sih di Balikpapan yang bisa penulis dapatkan dari keliling malam ini.di buat poin aja ya biar gampang:

- Balikpapan adalah Pertamina

Kenapa begitu? Karena memang pesatnya pertumbuhan ekonomi di Balikpapan ini di dominasi oleh industri minyak dan gasnya. Mengapa Balikpapan itu hampir semuanya adalah Pertamina? karena memang kondisi kotanya yang kecil dan dijadikan kilang perusahaan tersebut, jadi setiap melihat sudut kota Balikpapan yang terlihat hanya aspek-aspek Pertamina. Dari Kilang minyak yang suka nyembur-nyembur api kalau pas lagi produksi itu sampai dengan sebagian besar lahannya adalah lahan pertamina. Tangki yang super besar-besar banyak banget disana. Oh iya pas juga waktu penulis di Kalimanatan, walaupun pas lagi tidak di Balikpapan, kabarnya ada salah satu kilang Pertamina yang terbakar hebat. Beritanya bisa di cari sendiri lah ya.

Suasana malam kalau pas melewati deretan kilang dan tempat kerja Pertamina ini juga indah sih. Melihat mesin produksi yang nyala malam-malam sembari melihat gemerlap lampunya yang megah. apalahi dinikmati didalam mobil yang lagi jalan. Bukan cuma perasaan penulis saja sih memang lahan Pertamina di Balikpapan luas banget. Sebagai kiasan dari keadaan ini, Balikpapan bisa dibilang sebagai "miliknya" pertamina.

- Kecil dan Maju
Source: Wikipedia

Lihatlah betapa kecilnya Balikpapan di mata kalimantan hehe. Tapi walaupun hanya kecil seperti itu tetapi menurut pendapat pribadi penulis loh ya ini (ingat "pendapat pribadi") Balikpapan terlihat lebih maju dibandingkan dengan kota-kota lainnya di Kalimanatan Timur, termasuk juga lebih dari sang ibukota, Samarinda. Bahkan penulis juga pernah membaca sebuah artikel bahwasannya Balikpapan merupakan kota termaju di Pulau Kalimantan itu sendiri. Penilaian ini tidak ada unsur apapun ya, cuma sepintas pandangan awam dari pengunjung yang hanya datang beberapa hari berada di Balikpapan maupun Samarinda (quick comparison). Bisa dibilang cuma dari aspek penampilan dan perkembangan kotanya saja, aspek pendapatan, kualitas ekonomi dll tidak dimasukan. Hehe penulis sejujurnya takut menyampaikan ini, karena konon katanya persaingan antara dua kota ini untuk lebih unggul satu sama lain sangatlah tinggi. Sampai pernah ada kabar katanya ibu kota Kaltim akan digantikan oleh Balikpapan. Namun tidak jadi entah karena pertimbangan apa, ya intinya bersaing untuk hal yang baik adalah baik. Tapi tetap junjung "Kita Semua Basudara" ya :)


- Sarana Publik

Sarana publik yang akan dibahas tentunya yang waktu itu dilewati oleh penulis ya, karena isi dari artikel ini adalah menceritakan pengalaman penulis saat di Balikpapan bukan artikel tentang Balikpapan-nya itu sendiri.
 
Jadi selama melewati  beberapa fasilitas, ternyata sarana publik disini sangatlah lengkap. Faktor daerah yang kecil pun mempengaruhi letak sarana ini yang berdekatan sehingga memudahkan penduduknya dalam hal menjangkau fasilitas publik yang disediakan. Hal ini sangat menarik tentunya, apalagi untuk turis-turis yang ingin berlibur dan melihat Balikpapan secara keseluruhan seperti penulis ini hehe.

Dari mulai Bandara yang sudah kita bicarakan diatas yang menurut penulis sangat bagus. Dan tidak jauh dari kawasan bandara ada pelabuhan yang bahkan sering menghubungkan pulau Jawa dan Kalimantan via Balikpapan-Surabaya. Namun informan penulis menyatakan jika kondisi pelabuhannya tidaklah sebagus bandaranya, ya betul, sepertinya pelabuhannya agak kurang perawatan. Namun penulis belum bisa membuktikannya secara langsung karena belum ada kesempatan untuk memasuki pelabuhannya. Buat kalian yang ingin mencoba pergi ke Kalimanatan dengan menggunakan jalur laut, bisa sekali untuk mencobanya via Surabaya-Balikpapan dengan estimasi waktu perjalanan selama 1 hari 1 malam.

Tidak jauh dari kawasan pelabuhan kita bisa menemukan pusat pemerintahan dan hiburan bagi penduduk setempat. Seperti halnya di banyak kota di Indonesia setiap pusat pemerintahan terdapat seperti alun-alun yang bisa digunakan untuk hiburan rakyat. Yang di Balipapan ini amanya lapangan merdeka, bisa digunakan untuk menggelar event-event juga. Setelah itu ada Polda juga. Iya betul Polda, yang seharusnya Polda berada di ibu kota ternyata berada di Balikpapan. Namun kabarnya akan dipindahkan ke Samarinda sih.

Setelah itu mall dan tempat hiburan, makan dan lain-lainnya juga banyak tersedia disini. Jadi jangan kuatir menjadi kuper kalau mau pindah untuk menetap ataupun hanya sekedar berlibur di Balikpapan. Makanan yang di jual disini tidak ada yang spesifik atau yang sangat khas Balikpapan ya (entah karenaa penulis tidak menemukannya atau memang benar tidak ada). Ya benar warung makan disini didominasi oleh makanan pendatang. Seperti contohnya penulis yang sudah jauh-jauh datang dari Jawa makannya tetap makanan khas Jogja :) Tapi kalau untuk cemilan dan makanan ringan, penulis menemukannya. Seperti contohnya Nanas Goreng, Amplang, Roti Mantau dan Tahu Sumedang :D (hehe becanda buat yang terakhir)


Nanas Goreng dan Tahu Sumedang di Kilo 50 Balikpapan-Samarinda


- Penduduk dan Bahasa

Disini penulis tidak akan menjabarkan secara detail tentang poin ini tetapi yang jelas informasi yang bisa digunakan untuk kalian yang akan berkunjung ke Balikpapan saja. Jadi kalian jika ingin pergi kesini tidak usah repot-repot belajar bahasa lain, karena bahasa yang digunakan oleh penduduk disana adalah bahasa Indonesia dengan campuran sedikit logat khas sana. Penduduknya pun sebagaian besar adalah pendatang dari pulau lain, namun yang paling banyak adalah pendatang dari Jawa khusunya Jawa Timur.





Baiklah, mungkin segitu dulu pengalaman yang bisa dibagikan oleh penulis tentang Balikpapan yang penulis alami sendiri ketika berkunjung ke tempat ini. Sekali lagi penulis tekankan bahwa Segala macam informasi yang disajikan disini adalah berdasarkan observasi dan pengalaman penulis secara pribadi jadi jikalau ada kesalahan atau fakta yang kurang lengkap penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya. Tentunya masih banyak yang belum bisa sampaikan tentang Balikpapan dalam tulisan ini. Semoga bermanfaaat dan see you in the next post :))))


*** Oh iya guys, satu informasi penting banget yang hampir terlupakan tapi perlu sekali untuk diketahui. Balikpapan ini sudah menjadi salah satu kota yang sudah mendukung pengurangan penggunaan sampah plastik ya. Jadi kalian jangan kaget dan harus siap-siap tas belanjaan sendiri. Pokoknya segala macam produk plastik sudah dikurangi pemakaiannya di kota ini. Bahkan di hotel pun sudah tidak disediakan air mineral, air harus ambil disalah satu water center menggunakan tempat yang sudah disediakan. Keren banget kan Balikpapan, yuk kita memulai hidup seperti Balikpapan dengan mengurangi penggunaan sampah plastik dalam kehidupan sehari-hari:)

Have a great day, everyone!

Semarang, 
10 September 2019



Tidak ada komentar:

Posting Komentar