Showing posts with label Antara Kata. Show all posts
Showing posts with label Antara Kata. Show all posts

 

From "Arcane: League of Legends" Series



People often think power belongs to those who were born with it: the smartest, the fastest, the strongest. The ones who always win the race, ace the test, lead the room. That’s the image we’ve been fed: that power is something you either have, or you don’t.

But that’s not how the real-world works.

Real power doesn’t belong to the people who had it easy. It belongs to those who are willing to go through hell to earn it.

Not the ones at the top by default but the ones who claw their way up, inch by inch, even when everything is stacked against them.

The strongest might never know how to lose.

The smartest might never take the kind of risks that lead to real growth.

And the fastest? They might just be the first to run when things get hard.

But what about the ones who are called “weak”?

The ones who are overlooked, counted out, underestimated from the start?

If they’ve got will, they’re the ones you should never sleep on.

They’ve had to learn how to fight just to survive.

They fall, but they rise.

They struggle, but they don’t stop.

They don’t wait around for chances; they make their own.

They don’t complain. They keep showing up, even when it hurts.

They may not look powerful by society’s standards. No spotlight, no loud applause, no trophy shelf.

But inside, they carry something dangerous: a raw, burning determination.

And that’s something no one can hand you; and no one can take away.

So, if you’ve ever felt small, lost, invisible; if you’ve ever questioned your worth; listen close:

You’re exactly where real power begins.

Power doesn’t come from perfection.

It doesn’t come from being born with more than others.

It comes from refusing to quit.

It comes from having every reason to give up — and choosing not to.

And in a world full of people chasing quick wins and shortcuts, the person who’s willing to bleed, sweat, and keep showing up?

 

That’s the one who becomes unstoppable.

 









Nikmati sedihmu, karena ia adalah hasil karyamu juga dalam kehidupan ini. Rasakan getirnya dalam-dalam dan kau akan tahu bahwa kegetirannya akan menguatkan, yang mana akan membuatmu bangkit kembali untuk mengejar manisnya yang kau ingin.


still stuck in nowhere
july, 2023.





In the journey of life, we often face obstacles and failures that test our determination and perseverance. However, when we choose to step slowly yet consistently, our hidden goals can be achieved. This philosophy teaches us the importance of staying resilient and not giving up even when success doesn't happen instantly. Let's explore the journey filled with perseverance in realizing our dreams and aspirations.

Every journey towards a great dream is inevitably accompanied by obstacles and challenges. There may be moments when we feel despair, doubt our abilities, or even consider giving up. However, perseverance is the key to overcome these obstacles. By stepping slowly but steadily, we face each challenge with our heads held high. We learn from failures, seek creative solutions, and turn obstacles into opportunities for growth.

In the journey towards our dreams, stepping slowly is about consistency in our daily actions. Although the results may not be immediately visible, every small step brings us closer to the ultimate goal. With strong determination and unwavering focus, we continue to take actions that support our dreams. Through gradual but continuous efforts, we transform dreams into tangible reality.

Through this journey of perseverance, we not only reach our goals but also grow as resilient and unshakable individuals. So let us continue to step slowly, overcome obstacles, and finally achieve our dreams.


July, 2023
Somewhere Only I Know






Unspoken feelings, a mystery untold,
Reflecting beauty, sacred and bold.
Though concealed, their presence is profound,
No need to alter the world, to be renowned.

Affection doesn't seek approval, it's free,
Growing and blossoming deep within me.
As time goes by, silently it thrives,
No need to reveal, to keep it alive.

The tenderness and warmth of this affection,
Will endure, embracing with introspection.
Merging with silence, fading away,
The secret of adoration, in my heart it'll stay.

Solo
June 15, 2023



She, a pardoner with depths untold,
Yet a sinner's shadow casts its hold,
Fragile, molded by others' way,
And in her wake, fragility does play.

An embodiment of darkness she resides,
Both for herself and for others' tides,
Beware the tempest her presence brings,
Keep thy distance from these sinister wings.

Hi. This is me, trying to rhyme.
Home, 
June 10, 2023.



Katanya aku serupa hembusan napas untuk hidup mu.

Nyatanya aku tidak jadi apa-apa kala kau tinggal begitu saja.


Katanya aku akan selalu bahagia.

Nyatanya duka ku setiap saat datang menerpa.


Katanya aku senja di setiap fajarmu.

Menjadi penutup hari-hari lelahmu.

Nyatanya aku hanyalah rangkaian hari yang tidak kau peduli.


Memang pembohong,

bohong untuk cinta.

Cih!



Surakarta,

19/6/2022








Kehadiran. Momen yang tidak kekal, maka manfaatkan kesempatannya saat datang. Buatlah kenangan manis dan indah yang bisa menjadi memori berkasih kalian di masa yang akan datang

Perpisahan. Lambat atau cepat apabila ada kehadiran pasti akan ada antonim yang tidak diharapkan ini. Siap kan hati untuk menyambutnya juga ya. Tangis, tawa, rasa haru dan bahagia, tidak mengapa karena memang sudah sepantasnya diluapkan. 

Ini hidup, dan itu alurnya. Terima saja.


25/2/2022 
Solo



Aku sudah pulang,

kemarin aku pergi sebentar. iya sebentar saja

dan bulan ini aku sudah kembali lagi menjalani rutinitas membosankan seperti sedia kala 4 bulan lalu,

tapi aku merasa lebih bahagia, tapi entah bagaimana menjelaskan perasaan ini.

Karena ingin atau tak ingin, entah lah. Semoga semua baik-baik karena akan ku coba memanifestasikannya di pikiran yang positif.


Aku kembali,
ke rumah ku lagi,
semoga lebih dan lebih bahagia lagi,
menatap samudera dan langit biru kembali.



Wonogiri, 19 Februari 2021

Melupakan tidaklah semudah saat mengenal
Melupakan tidak harus menjadi amnesia sepenuhnya
Sesekali mengingatnya lalu tersenyum menyipu tidaklah masalah
Siapa bilang sakit? Mungkin caramu saja yang salah.
-Maya Dewi, menjelang akhir tahun 2018.



Hari ini aku datang lagi, masih dengan niat yang sama. Mencari seluk beluk arti suasana yang sejak kemarin tidak ku mengerti. Ya, semuanya masih sama. Suasana ini masih menghadirkan sesuatu yang bisa membuatku beberapa kali tertegun dengan damai. Aku meramal, meramu kata-kata, mencari gambar indah, di bawah semerbaknya mentari sore yang kian melelah.

Aku hanyalah manusia pendiam yang tidak pandai memulai cerita dengan umat yang gemar bercengkrama, kesana kemari membawa sejuta cerita menariknya. Aku tidak bisa bertanya kepada mereka apakah arti suasana yang aku rasa saat ini dan tepat disini. Kurasa percuma, yang ku lihat berbeda. Bukan cerita A yang kau bawa, bukan pula cerita abjad lain yang bisa kau eja. Aku hanyalah aku, yang hanya mampu mengeja suasana hatiku sendiri. Lalu merasanya dengan getir dan diam yang semakin memelintir. Tidak mengerti dengan pasti, namun menikmati dengan hati. Karena suasana tempat yang ku pijak, hanya mampu ku eja seorang diri. Walaupun sulit untuk dimengerti...


Teluk Awur, Jepara.
20 Juli 2018
Setiap kali lelah selalu saja datang pemikiran-pemikiran yang berasal dari antah berantah. Merasa tidak pantas dan tidak berguna serta membuang-buang waktu saja. Padahal di depan mata ada beberapa film yang siap di tonton, ada beberapa buku yang siap dibaca, dan ada beberapa tugas kuliah yang siap untuk diselesaikan serta ada beberapa judul ide yang perlu dikembangkan. Namun mengapa hati ini selalu mengangkap jiwa dan pikiran ini tak berguna. Kalau sudah begini rasanya ingin berdiam diri sembari sesegukan menahan isak yang dibarengi dengan air mata yang mulai bergulir menurun.

Ingin pergi ke suatu tempat yang jauh, indah dan tidak perpenghuni untuk sekedar mendengarkan lagu-lagu milik Michael Schulte dan menyanyikannya dengan lirih dan penuh isak. semua dilakukan ketika tidak ada sama sekali insan yang mau mengerti perkataan sendu hati ini. Aku ingin hidup dengan tenang dengan segala alunan penenangnya. Yang memulai perjalan dari selatan ke utara dengan beberapa rintangan ditengahnya.

Mengapa tidak memulai? suara-suara itu semakin kuat berada dipalung terdalam imagi ini. Aku akan pergi jika aku sudah siap suatu saat nanti. Memulai perjalan sendiri yang sudah kurencanaka matang dan sejak dini. Hanya ingin hidup dengan damai dimana tidak ada satu pun manusia yang mengenali. bertegur sapa bersama senja untuk mengisi setiap hilir mudik kepadatan hari.

Bukan begitu maksudku, namun apa daya sisi lain diriku memintanya. Semoga kita semua dipertemukan kembali ditempat ini ketika aku telah kembali dalam mencari siapa jati diri ini. Bersua kembali lalu saling bercerita bagaimana kabar hati yang sering kau maki-maki ini.


Semarang,
26 Mei 2018


"Kamu harus percaya... bahwa apa yang kamu inginkan hari ini akan terjadi di masa yang akan datang. Kamu juga harus percaya, bahwasannya apa yang kamu dapatkan hari ini adalah yang kamu doakan di masa lalu mu. Tapi dengan syarat kamu harus mempercayainya dan selalu mengusahakannya. Semua akan terjadi jika syarat itu terpenuhi."


Dia datang lagi rupanya. Ya pemikiran yang sering menyambangi yang entah itu petuah darimana asalnya, hanya sekedar terlintas dalam lamunan tetapi minta untuk dipercayai. Kalian pernah tidak merasakan atau mengalami hal yang serupa? Seperti halnya ada jiwa lain yang membisikkan sesuatu pada dirimu untuk membuat mu tetap hidup dalam mimpimu. Seakan dia tidak ingin membuat mu jatuh terpuruk dan akhirnya pulang sebagai pecundang.

Namun jika diamati dan dirasakan lebih dalam, bisikan itu seakan datang dari dalam dirimu sendiri. Sejenis dirimu yang selalu ingin menyemangati untuk selalu berjuang dan jangan lemah. Entah salah atau tidak untuk mempercayainya, namun percayalah, selama ini aku hidup melalui bisikan dan dorongan itu. Dia sering sekali yang membisikan semangat disetiap aku ingin berkata sudahlah aku lelah.

Ya pembukaan tulisan yang cukup tidak masuk akal, tapi bisa jadi itu adalah dorongan yang kuat dari dalam diri. Selama itu baik mengapa tidak diikuti saja. Toh dia juga bagian dari dirimu yang juga ingin melihat mu berhasil dan bahagia. Yang selalu memperhatikan bagaimana esok harimu harus lebih bermakna dari hari-hari sebelumnya. Dan tentu saja ini adalah tulisan yang dipersembahkan "Dia" untuk esok hari ku, ya, pesan untuk masa depan ku.

#Deartomorrow

Hai esok hari, aku ingin sekali menitipkan raga yang mungkin tidak bisa apa-apa ini kepadamu. Ya tentu saja aku akan selalu didalamnya, tetapi aku minta tolong untuk selalu menyayanginya dan baik padanya. Tapi kalau kamu ingin jahat padanya juga tak apa, aku sangat rela malah, tapi dengan syarat setelah kau jahat kau harus memberinya pembelajaran untuk dapat memperbaiki dirinya ketika esoknya lagi hendak bertemu dengan mu. Ya, dia jiwa yang lemah. Entah kenapa bisa begitu, padahal dari orang terdekat dan tersayangnya tidak ada yang seperti dia. Ketahuilah, dia adalah manusia paling cengeng yang pernah ku temui selama ini. Sungguh aku tidak berbohong, tanya saja padanya kalau tidak percaya. 

Oh iya, inti dari ku kenapa menuliskan surat ini kepadamu adalah untuknya juga. Ya, ketika nanti dia dan dirimu sudah berhasil dan bahagia di masa yang akan datang, aku harap dia masih membaca surat ku ini. Setidaknya untuk mengingatkannya agar tak lupa, bahwa dulu dia adalah seorang manusia lemah yang hanya punya daya seadanya, jadi jangan norak setelah berhasil dan bahagia.

Sampaikan padanya untuk tetap fokus, jangan bermain-main apapun yang penuh permainan yang memuakkan itu. Persoalan hati yang sering menguras tangisnya. Bilang padanya untuk biasa-biasa saja. Kurangi bermain drama dalam hidupnya, katakan bahwa semua itu tidaklah lucu.

#Deartomorrow, jaga dia dan sayangi dia. Jangan kau lenakan dia dengan semua pencapaiannya yang selama ini belum seberapa. Aku tidak ingin dia menjadi manusia yang lupa diri, ingatkan bahwa dia dulu hanyalah manusia rendahan di kalangannya. Dan ingatkan juga untuk menulis kisah hidupnya yang sangat memprihatinkan sejak dia kecil itu, bukan maksud untuk mengorek luka lamanya (Karena dia sangat amat cengeng untuk masalah ini), hanya saja agar dia banyak mengenang dan akhirnya belajar. Ingatkan juga padanya untuk selalu berjuang sekuat tenaga, karena dia sudah sampai di titik sejauh ini, sayang sekali jika harus berbalik lagi. Titik terang sudah semakin dekat, aku berharap dia akan bersiap untuk peperangan yang sering ia gaungkan itu. 

Intinya aku titip dia. Semoga dengan surat untuk esok hari ini bisa membuat dia selalu menyadari siapa dia sebenarnya dan untuk tujuan apa dia harus selalu hidup hingga nanti waktu senja telah tiba. Terimakasih #Deartomorrow dan terimakasih untuk raga lemah yang selama ini ku jaga. Kamu harus banyak berjuang dengan sungguh-sungguh. Aku menyayangimu.

Dari, "Dia" yang bersemayam pada dirimu.


Sebenarnya itu hanyalah percakapan antar diriku sendiri, namun aku menyebutnya dengan sapaan "dia" hanya untuk mempermudah saja. Percayalah, disini tidak ada pihak kedua maupun ketiga. Tidak ada hal mistis atau sejenisnya yang ikut campur. Ini seutuhnya antara aku dan aku, yang hanya ingin tetap selalu menyemangati untuk berjuang meraih semua yang ada dalam angan dan impian. Hanya dibuat sedikit dramatis agar nantinya mampu menggugah apa yang harusnya tergugah. Aku disini adalah dia, dan dia disni adalah aku. Terimakasih selama ini untuk aku yang sudah mau berjuang, semoga akan tetap berjuang sampai kapanpun. Sampai nantinya kita sama-sama berada dikeadaan esok hari yang lebih baik.


Semarang, 17 April 2018
[13:13]



Di dalam kepulan asap pemanggang kopi aku melihatmu.
Menatap layar ponsel yang mungkin hanya tempatmu berpaling.
Kita tak berani saling menatap walaupun kita dekat.
Kita tak berani saling bersuara walaupun lama tak bersua.
By: MOY


22 April 2017.
Selamat senja bu…
Yang hilang biarlah hilang.

Yang pergi biarlah pergi.

Namun tetap biarkanlah sunyi ini disini melantunkan senandung merdunya.

Biarkan saja ia berdendang mengikuti arus nadanya.

Dengan segala bunyi-bunyi anehnya

Karena alunan sunyi adalah alunan termerdu yang selalu mewarnai jiwa.

Suara yang selalu mendamaikan hati dan pikirannya.

Suara yang mungkin sama seperti gemercik air sungai yang tumpah di bebatuan.

Yang sama seperti burung pabila pagi menjelang.

Yang sama seperti ketika mataku memandang matamu.

Dan ketika jantungku berdebar merasakan kedatanganmu.


*Ini Post Backup-an dari blog aku yang disebelah

Wonogiri, 11 Juli 2016 23:21
Dalam pencarian makna kehidupan adakalanya kita berada dalam kondisi berjaya ataupun terpuruk, karna tak selamanya mentari dapat selalu bersinar. Adakalanya malam menodong meminta bergantian masanya.

Keterpurukan dan kesepian suatu saat akan datang menghampiri siapapun yang mampu bernafas dimuka bumi ini, bahkan manusia yang selalu merasakan hangatnya kasih sayang pun tak luput jua disapanya barang sekali.

Ada satu kutipan dari Rinto Harahap dalam bukunya “Gelas Gelas Kaca” yang terus terngiang didalam penghuni dari tempurung kepala kecilku:

“Meski dalam sakit dan tidak berdaya, jagatku diletakkan Tuhan  dalam poros berimbang. Tidak lebih, tidak kurang. Berkas bahagia diimbal dengan hilangnya serpih kesenangan. Something lost, something gain. Yang membahagiakan dan yang mengecewakan sama-sama pantas diabadikan di perpustakaan hati”. Dalam kutipan tersebut, seorang Rinto Harahap tidak pernah merasa dirinya disendirikan atau dijauhi. Akan tetapi beliau sadar, bahwa dalam hidup akan ada saatnya kesenangan akan hilang, hidup serasa hambar, gemerlap dunia seakan tak ada artinya lagi. Dalam fase tersebut, kita tidak bisa dan haram hukumnya menyalahkan orang lain yang berada disekitar kita atau bahkan malah menyalahkan takdir.

Sebahagia apapun dan sekecewa apapun, kita patut menerimanya menjadi sebuah memori indah dalam jiwa yang selalu menghiasi apa itu yang disebut dengan kehidupan.

(Ini post pertama aku, hanya tulisan yang biasa aja karena sedang dalam proses belajar. Aku akan sangat mengapreasi untuk kalian yang mau mampir. Salam damai untuk semuanya  )


*Ini Post Backup-an dari blog aku yang disebelah


Semarang, 02 Juni 2016

Bukan Orang Penting