Yang pergi biarlah pergi.
Namun tetap biarkanlah sunyi ini disini melantunkan senandung merdunya.
Biarkan saja ia berdendang mengikuti arus nadanya.
Dengan segala bunyi-bunyi anehnya
Karena alunan sunyi adalah alunan termerdu yang selalu mewarnai jiwa.
Suara yang selalu mendamaikan hati dan pikirannya.
Suara yang mungkin sama seperti gemercik air sungai yang tumpah di bebatuan.
Yang sama seperti burung pabila pagi menjelang.
Yang sama seperti ketika mataku memandang matamu.
Dan ketika jantungku berdebar merasakan kedatanganmu.
*Ini Post Backup-an dari blog aku yang disebelah
Wonogiri, 11 Juli 2016 23:21
Old moyo was stunning
BalasHapus