Penning Stories You'll Love to Read

Ahoy Pipel! Welcome aboard! A warm and heartfelt welcome to all who've joined me here. Your presence is truly appreciated. Thank you!

Rabu, 31 Mei 2017

Kapan Drama di Negri Ini Berakhir?



Selamat malam sahabat pembaca, maap malem-malem ganggu hehe. Ini pos pertama aku di tahun 2017 loh wkwk. Sebelumnya aku mau ngucapin Selamat Tahun Baru 2017 buat kalian semua (walaupun telat ngga papa ya hehe).

Semoga tahun ini akan menjadi tahun yang lebih baik lagi, Aamin. Btw how’s your life? Semoga dalam keadaan baik dan sehat. Sehat badan, jiwa, akal dan pikiran tentunya. Karena sehat itu tidak melulu hanya ketika orang tidak terlihat terbaring mengenakan infus saja ya. Kenapa begitu? Ya karna akhir-akhir ini banyak sekali orang yang tidak terlihat mengenakan infus tapi lagi sakit. Contohnya? Banyak. Banyak sekali orang jaman sekarang yang tubuhnya di hinggapi dengki, iri, menyimpan dendam, pengen menang sendiri, mengganggu kedamaian orang lain, ngomong cuma asal ngomong tanpa berpikir, mengkritik tanpa solusi, menghujat, ngambil yang bukan punya dia, perang status di media sosial yang mungkin itu tidak akan merubah hidup mereka kedepannnya, bahkan yang dulunya sahabatan cuma gara-gara beda pendapat jadi musuhan, dan lainnya pokoknya masih banyak (bisa anda tambah sendiri). Kalian pikir itu bukan penyakit? Ya mungkin kalian pikir itu bukan penyakit. Tapi kalau aku sih, memandang itu sebagai penyakit. Ya kita kan bebas menentukan pandangan kita masing-masing, asal kita tetep damai-damai aja tidak ribut itu sah kok. Salam damai bruh!

Baiklah. Kenapa kali ini aku memilih judul itu untuk tulisanku? Jawabannya sederhana. Karna aku lelah, letih dan lunglai liat timeline di medsos ku yang isinya cuma itu-itu saja, buka medsos ini isi nya itu, medsos yang satunya isinya juga masalah itu, buka yang lain tetep itu, mungkin kalau buka puasa nanti juga tetep itu juga isinya (hmm adek lelah). Hujat-hujatan demi sesuatu yang mungkin tidak akan merubah masa depan diri mereka, membicarakan sesuatu yang mungkin itu bukan bidang mereka, ya dengan dalih untuk membela sesuatu yang pantas di bela, atau apalah, aku tidak mengerti apa maksud dan tujuan mereka. Sebenernya aku males mau masukin topik ini ke tulisanku. Tapi karna spam kalian yang tiada henti di timeline ku, ya mau gimana lagi. Yang satu bela kubu ini yang satu bela kubu itu, dan akhirnya mereka musuhan dan sering perang di medsos yang banyak orang liat termasuk aku dan itu merusak mataku tauk!! kzl bat deh gue! Padahal ya mereka dulunya adalah temen sekelas yang akrab. Huff.. semudah itu kah membuat sahabat sejati yang dulu kalian juluki sebagai BPP ( baca: Best Prend Poleper)  itu terpecah? Oh lucunya kalian ini! Heeeh! Semoga damai mau menyambangi hati kalian! Salam damai lagi bruh!

Tulisan ini bukan apa-apa, cuma bagian dari keseharianku yang tak bermakna tentang kekesalan ku pada dunia. Baiklah, kita mulai saja…

Kapan drama di negri ini berakhir?

ketika  media sosial digunakan untuk saling memotivasi dan menyebar kedamaian, bukan menyebar kedengkian dan berita tak benar.

Kapan drama di negri ini berakhir?

ketika situs agama lebih bisa memberi informasi tentang bagaimana bisa hapal kitab dengan cepat dan mengamalkannya, wudhu dengan benar, sholat dengan khusuk, ngaji dengan lancar, beradab dengan baik, puasa dengan ikhlas, kisah-kisah 25 nabi yang bisa kita teladani dan lainnya yang bermanfaat, bukan tentang menyebarkan perang-perangan dan kedengkian terhadap umat lain, bahkan ngurusin masalah perpolitikan.

Kapan  drama di negri ini berakhir?

ketika para pelajar dan mahasiswa hanya membicarakan tentang apa inovasi yang bisa di ciptaan untuk negri, mau rapat jam berapa, nongkrong dimana, PR dan tugas apa yang harus dikerjakan lebih dulu atau malah mencari tempat main untuk refreshing. Bukan malah cari berita apa yang bisa di gunakan untuk membuat status provokasi terhadap isu terkini agar mereka terlihat lebih pintar dan tau segalanya di bumi ini.

Kapan drama di negri ini berakhir?

ketika para petani hanya membicarakan tentang pupuk apa yang bagus digunakan ketika cuaca sedang tidak bersahabat, agar padinya mereka terlihat kuning dan berisi. Bukan tentang persidangan penistaan agama yang sama sekali bukan bidang yang mereka pelajari dan membiarkan padi mereka mati namun jadwal persidangan selalu diikuti di depan tipi.

Kapan drama di negri ini berakhir?

Ketika aku bisa tidur dengan nyenyak tanpa mendengarkan keluh kesah teman-temanku yang ditindas oleh orang yang katanya sekaum denganku. Tapi percayalah kawan, mereka itu bukan aku. Mereka itu entah siapa. Makhluk alien yang sedang menginvansi bumi mungkin. Atau apalah..

Kapan drama di negri ini berakhir?

Ketika institusi pendidikan, iya pendidikan yang sejati merupakan akar dari bangsa ini untuk memberikan prestasi yang setinggi-tingginya. Bukan malah digunakan untuk ladang penyebaran berita hoax bin tak berguna.

Kapan drama di negri ini berakhir?

ketika orang-orang benar-benar mendiskusikan masalahnya dengan tenang dan kekeluargaan, bukan malah dengan cibiran dan kekerasan yang tak akan pernah memberikan solusi.

Kapan drama di negri ini berakhir?

ketika banyak orang-orang saling bantu dan menasihati dengan cara diskusi dan sharing-sharing cantik sambil ngopi, bukan malah koar-koar menuhankan dirinya dengan cara mengecap kafir orang lain tanpa menengok ke dalam dirinya. Diri yang sejatinya penuh dosa namun kau sombongkan suci itu.

Kapan drama di negri ini berakhir?

Ketika masyarakat sudah hidup dalam kedamaian dan kembali ke sifatnya dulu yang ramah tamah dan penebar senyum. Percayalah, aku sangat merindukannya. Maka akhirilah, mari kita berdamai..
Sekian…

Mohon maaf apabila banyak kesalahan dan menganggu hidup anda yang membaca. Sebenernya aku ga pernah nulis sampe kek begini (keliatannya serius banget wkwk). Tapi ya mau gimana lagi, aku amat sangat terganggu dengan semua yang sedang ada saat ini. Dan pasti dari kalian ada yang mikir kalo Auhor itu ga membela agamanya, ga sayang sama agamanya, kafir dan bla bla bla. Terserah kalian mau bilang apa, tapi yang jelas urusan agamaku itu sama Tuhan ku bukan sama kalian, okay. Aku harap sih akan ada damai yang besar datang dan menyebar ke seluruh pelosok negri ini Aamin. Damai itu akan datang kalau dimulai dari diri kita masing-masing sob. Jangan mudah terprovokasi dan emosi ya sob, biar keliatan keren dan ga kampungan. Makaseh 


*Ini Post Backup-an dari blog aku yang disebelah


Salam Damai untuk semuanya.. muah.
Wonogiri, 9 Januari 2017 (21:50)
Salam Damai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar