22 April 2017.
Selamat senja bu…
Anakmu kini sudah di halaman depan rumah. Ada wujudnya bu sekarang. Tidak hanya suara cempreng dari speaker telepon mu yang kini mulai membutut saja. Aku nyata bu, iya nyata.
Selamat senja bu…
Maaf jika ditanganku tak ada kue berhias krim lezat yang biasa kita santap saat salah satu dari kita ada yang menambah umurnya.
Selamat senja bu…
Kini ku mulai melihat secercah senyum
bungah yang kau nampakkan ketika ku mulai memasuki pelataran rumah.
Seakan kau tengah melihat harapan pun datang mendekat.
Selamat senja bu…
Kini ku mulai mencium tangan dan pipi mu
yang mulai agak mengendur dengan sejuta goresan sejarahnya. Kau wangi
bu, seperti biasanya, aromamu selalu menjadi candu bagiku.
Selamat senja bu…
Sambutanmu sore ini begitu menghangatkan,
didampingi bapak yang mengenakan baju koko rapi ingin berpanjat doa kau
begitu manis bu. Aku suka.
Selamat senja bu…
Kau masih Ibu yang selalu ku suka dari
dulu, selalu ku cinta, dan selalu membuatku ingin bermanja. Kau masih
sama. Dulu, sekarang, dan nanti kau akan selalu seperti ini, manis dan
aku suka.
Selamat senja bu…
Hiduplah bersamaku, bapak, kakak, dan
adik seribu tahun lagi. Dan nanti pelangi-pelangi yang ku janjikan akan
benar-benar ku buat. Iya, pelangi yang sering kita bicarakan sewaktu
sebelum tidur. Sewaktu kau mengecup keningku dan mengucap “Selamat
bobok” dan kita memanjat doa untuk masa depan kita semua bersama-sama.
Kau begitu romantis bu.
Selamat senja bu…
Selamat ulang tahun dan bertambah umur
bu. Kau akan selalu sehat dan gemuk seperti biasanya, dan aku suka. Kau
akan selalu bahagia dan ceria seperti biasanya. Tunggu aku sebentar dulu
ya bu, ijinkan aku berproses sebentar. Aku janji nanti akan kembali
lagi. Dan kita hidup satu atap lagi setiap harinya. Nanti kau bisa
menyuapiku setiap pagi seperti dulu ketika aku hendak pergi ke sekolah.
Iyaa, manis ya bu.
Selamat ulang tahun.. teman tidur, ngopi,
belajar, nongkrong, makan, baca, teman melakukan banyak hal, teman
hidup terkerenku yang biasa ku panggil ibu. Aku bangga dan merasa
beruntung punya sesuatu yang berharga sepertimu dan tentu keluarga kecil
kita juga.
Selamat tanggal dua-dua April yang ke lima-lima, segalaku.
*Ini Post Backup-an dari blog aku yang disebelah
Semarang, 27 April 2017
(23:47)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar