Penning Stories You'll Love to Read

Ahoy Pipel! Welcome aboard! A warm and heartfelt welcome to all who've joined me here. Your presence is truly appreciated. Thank you!

Senin, 16 April 2018


"Kamu harus percaya... bahwa apa yang kamu inginkan hari ini akan terjadi di masa yang akan datang. Kamu juga harus percaya, bahwasannya apa yang kamu dapatkan hari ini adalah yang kamu doakan di masa lalu mu. Tapi dengan syarat kamu harus mempercayainya dan selalu mengusahakannya. Semua akan terjadi jika syarat itu terpenuhi."


Dia datang lagi rupanya. Ya pemikiran yang sering menyambangi yang entah itu petuah darimana asalnya, hanya sekedar terlintas dalam lamunan tetapi minta untuk dipercayai. Kalian pernah tidak merasakan atau mengalami hal yang serupa? Seperti halnya ada jiwa lain yang membisikkan sesuatu pada dirimu untuk membuat mu tetap hidup dalam mimpimu. Seakan dia tidak ingin membuat mu jatuh terpuruk dan akhirnya pulang sebagai pecundang.

Namun jika diamati dan dirasakan lebih dalam, bisikan itu seakan datang dari dalam dirimu sendiri. Sejenis dirimu yang selalu ingin menyemangati untuk selalu berjuang dan jangan lemah. Entah salah atau tidak untuk mempercayainya, namun percayalah, selama ini aku hidup melalui bisikan dan dorongan itu. Dia sering sekali yang membisikan semangat disetiap aku ingin berkata sudahlah aku lelah.

Ya pembukaan tulisan yang cukup tidak masuk akal, tapi bisa jadi itu adalah dorongan yang kuat dari dalam diri. Selama itu baik mengapa tidak diikuti saja. Toh dia juga bagian dari dirimu yang juga ingin melihat mu berhasil dan bahagia. Yang selalu memperhatikan bagaimana esok harimu harus lebih bermakna dari hari-hari sebelumnya. Dan tentu saja ini adalah tulisan yang dipersembahkan "Dia" untuk esok hari ku, ya, pesan untuk masa depan ku.

#Deartomorrow

Hai esok hari, aku ingin sekali menitipkan raga yang mungkin tidak bisa apa-apa ini kepadamu. Ya tentu saja aku akan selalu didalamnya, tetapi aku minta tolong untuk selalu menyayanginya dan baik padanya. Tapi kalau kamu ingin jahat padanya juga tak apa, aku sangat rela malah, tapi dengan syarat setelah kau jahat kau harus memberinya pembelajaran untuk dapat memperbaiki dirinya ketika esoknya lagi hendak bertemu dengan mu. Ya, dia jiwa yang lemah. Entah kenapa bisa begitu, padahal dari orang terdekat dan tersayangnya tidak ada yang seperti dia. Ketahuilah, dia adalah manusia paling cengeng yang pernah ku temui selama ini. Sungguh aku tidak berbohong, tanya saja padanya kalau tidak percaya. 

Oh iya, inti dari ku kenapa menuliskan surat ini kepadamu adalah untuknya juga. Ya, ketika nanti dia dan dirimu sudah berhasil dan bahagia di masa yang akan datang, aku harap dia masih membaca surat ku ini. Setidaknya untuk mengingatkannya agar tak lupa, bahwa dulu dia adalah seorang manusia lemah yang hanya punya daya seadanya, jadi jangan norak setelah berhasil dan bahagia.

Sampaikan padanya untuk tetap fokus, jangan bermain-main apapun yang penuh permainan yang memuakkan itu. Persoalan hati yang sering menguras tangisnya. Bilang padanya untuk biasa-biasa saja. Kurangi bermain drama dalam hidupnya, katakan bahwa semua itu tidaklah lucu.

#Deartomorrow, jaga dia dan sayangi dia. Jangan kau lenakan dia dengan semua pencapaiannya yang selama ini belum seberapa. Aku tidak ingin dia menjadi manusia yang lupa diri, ingatkan bahwa dia dulu hanyalah manusia rendahan di kalangannya. Dan ingatkan juga untuk menulis kisah hidupnya yang sangat memprihatinkan sejak dia kecil itu, bukan maksud untuk mengorek luka lamanya (Karena dia sangat amat cengeng untuk masalah ini), hanya saja agar dia banyak mengenang dan akhirnya belajar. Ingatkan juga padanya untuk selalu berjuang sekuat tenaga, karena dia sudah sampai di titik sejauh ini, sayang sekali jika harus berbalik lagi. Titik terang sudah semakin dekat, aku berharap dia akan bersiap untuk peperangan yang sering ia gaungkan itu. 

Intinya aku titip dia. Semoga dengan surat untuk esok hari ini bisa membuat dia selalu menyadari siapa dia sebenarnya dan untuk tujuan apa dia harus selalu hidup hingga nanti waktu senja telah tiba. Terimakasih #Deartomorrow dan terimakasih untuk raga lemah yang selama ini ku jaga. Kamu harus banyak berjuang dengan sungguh-sungguh. Aku menyayangimu.

Dari, "Dia" yang bersemayam pada dirimu.


Sebenarnya itu hanyalah percakapan antar diriku sendiri, namun aku menyebutnya dengan sapaan "dia" hanya untuk mempermudah saja. Percayalah, disini tidak ada pihak kedua maupun ketiga. Tidak ada hal mistis atau sejenisnya yang ikut campur. Ini seutuhnya antara aku dan aku, yang hanya ingin tetap selalu menyemangati untuk berjuang meraih semua yang ada dalam angan dan impian. Hanya dibuat sedikit dramatis agar nantinya mampu menggugah apa yang harusnya tergugah. Aku disini adalah dia, dan dia disni adalah aku. Terimakasih selama ini untuk aku yang sudah mau berjuang, semoga akan tetap berjuang sampai kapanpun. Sampai nantinya kita sama-sama berada dikeadaan esok hari yang lebih baik.


Semarang, 17 April 2018
[13:13]